Kalimat yang paling ku benci itu ternyata bisa juga terucap dari mulutmu.
Antara percaya dan tidak aku mendengarnya.
Aku masih berharap aku salah mendengarnya.
Seketika ku coba untuk menanyakannya,
"kamu barusan ngomong apa?? ko kamu ngomong gitu??"
Dan penjelasannya menegaskan kalimat itu, kalimat yang paling tak ingin ku dengar dari mulutnya.
Ya Allah, ternyata orang yang ku sayang bisa juga mengatakannya.
Ku coba kuatkan hati setelah mendengarnya.
Setelah suaranya di ujung telpon itu sudah tak terdengar lagi, air mata tak mampu ku tahan lagi.
Hanya rasa sakit dan tak percaya yang ku rasa.
Kini sudah hari ke-4 setelah ku dengar kalimat itu.
Ku masih terus melewatinya seperti bisa, seperti tak ada apa-apa.
Ku coba untuk menganggap ucapanmu itu hanya becanda saja.
Tapi kenapa rasa sakit itu masih tetap terasa.
Ku coba untuk bisa memahami dan ingin memaafkanmu.
Tapi kenapa kalimat itu selalu teringat di pikiranku.
Rasa sakit dan tak percaya kau mampu mengucapkan kalimat itu masih terasa sampai sekarang.